Kawasan Tesso Nilo semakin berkurang akibat permbahan
(Foto : Mtn)
|
Seperti apa kondisi hutan di TN Tesso Nilo?
TN Tesso Nilo merupakan kawasan hutan dataran rendah yang berada di Kabupaten Pelalawan, Riau. Lahan seluas 83 ribu hektar resmi dijadikan sebagai taman nasional sejak tahun 2004 dan dikelola oleh Balai TN Tesso Nilo bersama dengan World Wildlife Fund (WWF) Riau.
Sayangnya, kawasan yang seharusnya menjadi hutan belukar ini, lebih dari separuhnya dirambah dan dijadikan lahan perkebunan.
Nursamsu bidang Forest Crime WWF Riau mengatakan, aksi perambahan hutan di TN Tesso Nilo setiap tahun semakin tinggi. Hasilnya, setelah dilakukan identifikasi, dari 83 ribu hektar luasnya, kini hanya tinggal 20 ribu hektar yang bisa dibilang murni hutan belukar.
"Memang kita melihat setiap tahun terjadi peningkatan jumlah areal perambahan. Dari 83 ribu hektar, yang kita teliti melalui citra (satelit) landscape, sekarang itu hanya tersisa sekitar 20 hektar lagi yang hutan alam. Sisanya sudah berupa seperti kebun sawit, karet dan lainnya," ujar Samsu saat berbincang dengan detikcom, Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2013).
Bahkan, lanjut Samsu, dari 20 ribu hektar yang tersisa itu bisa dibilang sudah ada yang tidak belukar lagi.
"Akibatnya sering terjadi konflik antara gajah liar dengan manusia. Karena habitatnya juga semakin sempit," katanya.
Samsu mengatakan, sejak peresmian Tesso Nilo sebagai taman nasional, pihak WWF Riau bekerjasama dengan Balai TN Tesso Nilo dan perwakilan masyarakat untuk meminimalisir kegiatan perambahan hutan.
Namun, terang Samsu, untuk masalah penegakan hukum pihaknya tidak berwenang, tetap diserahkan pada aparat penegakan hukum.
"Kita bersama-sama melakukan pencegahan perambahan salah satunya dengan cara patroli bersama. Tapi untuk penegakan hukum kita tidak punya kewenangan di situ," katanya.
Sebelumya, Harrison Ford kecewa berat dengan kondisi hutan di Taman Nasional (TN) Tesso Nilo, Riau. Kekecewaan Horrison dituangkan saat mewawancarai Menhut Zulkifli Hasan untuk syuting film dokumenter tentang lingkungan di Indonesia berjudul 'Years of Living Dangerously'. Setelah mewawancarai Menhut, Horrison juga mewawancarai Presiden SBY. (dtk)
0 komentar:
Posting Komentar