Ratusan mahasiswa demo kantor PLN (Foto : Suhendra Ben) |
Kemarahan mahasiswa memuncak karena permintaan agar dapat bertemu dengan GM PLN Riau Wilayah dan Kepulauan Riau (WRKR), Dody Pangaribuan, tidak terealisasi. Sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan petugas Kepolisian yang berjaga di depan pagar kantor.
Setelah tak berhasil mendobrak barisan polisi, massa akhirnya meluapkan kekesalan dengan melemparkan telur busuk ke arah gedung. Telur-telur tersebut akhirnya mengotori halaman kantor dan menimbulkan bau tidak sedap.
Koordinator aksi, Adriyus, mengatakan, pemadaman sudah terjadi sejak dua bulan terakhir, namun menurutnya tidak ada upaya pemecahanan masalah dari perusahaan untuk melakukan perbaikan pelayanan. Pihaknya menuntut Dody Pangaribuan mundur dari jabatannya, bila tidak mampu mengetaskan persoalan tersebut.
"Jika petinggi PLN tidak mampu menangani listrik sebaik mundur. Pemadaman sudah dua bulan terjadi, tapi sampai saat ini belum ada jalan keluar. Warga bosan dengan sejumlah alasan klasik PLN. Kalau memang alasannya kurang debit air, mengapa dari dulu tidak ada solusi," jelas Adriyus di lokasi, Senin (2/9/2013).
Meski sudah melempari gedung dengan telur busuk, mahasiswa masih bertahan di sana menunggu Dody Pangaribuan menemui mereka. Aksi unjuk rasa itu mendapat pengawalan ketat dari pihak Kepolisian. (okz)
0 komentar:
Posting Komentar