PELALAWAN, RIAUGREEN.COM - Industri kelapa sawit merupakan salah satu komoditas penting di
Indonesia. Salah satu penyumbang terbesarnya berasal dari Riau. Untuk
meningkatkan mutu buah dan petani sawit di Riau, World Wildlife Fund
(WWF) Indonesia mendorong agar para petani mendapatkan sertifikasi
berstandar internasional.
Adalah kelompok petani swadaya 'Amanah'
dari Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau yang menerima sertifikat
Rountable of Sustainable Palm Oil (RSPO) yang dikeluarkan pada 29 Juli
2013 lalu. Dengan sertifikasi ini, diharapkan para petani sawit tersebut
dapat bekerja dan memproduksi sawit yang bermutu baik secara
berkelanjutan.
"Sertifikasi yang diperoleh oleh petani swadaya
Amanah ini menjadi yang pertama di Indonesia dan kedua di dunia," ujar
Smallholders Senior Officer WWF Riau, Dhani Rahadian saat memberikan
pelatihan kepada para petani di kantor Asosiasi Petani Swadaya Amanah,
Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, seperti dilansir detikcom, Rabu (11/9/13).
Dhani
mengatakan, setelah mendapatkan sertifikasi, para petani Amanah itu
akan diberi pelatihan dan pengarahan tentang bagaimana manajemen
pengelolaan sawit yang benar, mulai dari bibit hingga panen Tandan Buah
Segar (TBS) sawit.
"Kita beri pelatihan dan pengarahan bagaimana
cara pengelolaan manajemen organisasinya, kemudian bagaimana penanaman
hingga panen yang benar, sehingga menghasilkan sawit yang berkualitas.
RSPO juga mempermudah petani swadaya ini mengirimkan hasil panennya ke
perusahaan," kata Dhani.
Ada 349 petani swadaya dalam tujuh
kelompok tani Amanah. Anggota asosiasi ini adalah mereka yang memiliki
lahan perkebunan di luar Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan dengan
jarak perkebunan sekitar 2-3 km dari batas taman nasional.
Para
petani bersertifikat RSPO menerapkan prinsip dan kriteria pengelolaan
perkebunan yang lestari. Salah satu prinsip yang tidak dapat dilanggar
oleh petani anggota RSPO adalah perlindungan kawasan yang memiliki nilai
konservasi tinggi (High Conservation Value/HCV area) seperti Taman
Nasional Tesso Nilo beserta kompleks kawasan hutan di sekitarnya. (*)
0 komentar:
Posting Komentar