DUMAI, RIAUGREEN.COM – Kerajinan alat rumah tangga yang terbuat dari rotan memang tak lekang oleh zaman. Tak sebatas menjadi alat seperti kursi, meja, kreativitas motif dan desain mampu menciptakan beragam bentuk dekorasi lainnya. Peminatnya pun tak hanay menyasar dari satu kalangan saja.
Sudah sejak lama masyarakat Indonesia mengenal seni pengolahan rotan untuk menciptakan barang-barang rumah tangga, hingga semakin lama kemudian berkembang menjadi aksesori dan karya seni bernilai tinggi.
Agus Salim, salah seoang pengrajin Rotan yang tinggal di jalan Bintan, Kecamatan Dumai Kota, kini hanya bisa bersyukur dengan penghasilannya yang pas-pasan untuk menghidupkan keluarganya saat ini, Hasil kerajinan tangan Agus Salim kini kurang di minati para peminat perabotan rumah tangga. Hal ini disebabkan oleh mudahnya mendapatkan perabotan Rumah Tangga yang lebih bagus dan harganya yang terjangkau, ditambah lagi dengan adanya program kredit dari perusahaan-perusahaan tertentu untuk memperoleh perabot lain yang pembuatannya lebih simple dan murah.
Usaha kerajinan Rotan yang ditekuni Agus, merupakan usaha yang diwarisi oleh Orang Tuanya sendiri, Usaha ini sudah ditekuninya sejak tahun 2007 sampai sekarang. Agus biasanya mendapatkan pasokan rotan dari Pulau Senepis kecamatan Sungai Sembilan. Dari rotan inilah Agus membuat ketrampilan tangan yang sudah diwarisi dari sang ayah, seperti Kursi Goyang, Meja Tamu, lemari Pakaian, Mainan Anak Kecil, dan beraneka ragam perabot lainnya.
Agus biasanya membuthkan waktu Satu Hari untuk menyelesaikan pekerjaanya, itupun tergantung dari tingkat kesulitan perabot yang dikerjakan. Biasanya Agus menawarkan harga yang berbeda-beda, tergantung dari besar kecilnya barang atau tergantung dari tingkat kesulitan membuatnya.
Dengan bertambah majunya perkembangan Zaman, Dan semakin moderennya gaya kehidupan masyarakat saat ini, kini ketrampilan harsil karya tangan Agus kurang di minati oleh masyarakat. Kamis (26/9). Agus mengeluh sepinya orderan yang ia terima setiap minggu, bahkan dalam sebulan kadang ia tidak menerima satu orederan pun.
"Ya saya cuma berharap, minat masyarakat terhadap kerajinan tangan dari rotan ini tumbuh kembali, disamping hasil produksi rotan tidak karatan dan tahan lama, akan tetapi ini juga merupakan warisan karya budaya bangsa kita sendiri," tutur Agus. (r1/Arf)
0 komentar:
Posting Komentar