PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Lima utusan negara asing akan menghadiri sidang pleno dan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum Riau yang akan digelar di Hotel Aryaduta, Pekanbaru, pada 15 September mendatang.
Mereka berasal dari Amerika Serikat, Sudan, Yordania, Yaman, dan Mesir. Mereka berkunjung ke Pekanbaru dalam rangka menyaksikan langsung proses demokrasi yang ada di Indonesia, dan Riau dipilih sebagai tempatnya.
"Ada utusan dari lima negara yang akan menghadiri sidang pleno nanti. Mereka adalah pegiat demokrasi yang ingin melihat langsung mengenai demokrasi di Indonesia," kata Lena Farida, salah satu Komisioner KPU Riau, Rabu (11/9/13).
Kedatangan ini sendiri difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia. Mereka kecuali dari AS berjumlah 17 orang. Enam orang dari Sudan, lima orang dari Yordania, tiga orang masing-masing dari Mesir dan Yaman.
Selain itu mereka juga akan melaksanakan kegiatan yang berjudul "Workshop of Democracy : Sharing Between Indonesian and Arabian Countries". Dalam hal ini bisa dilihat AS berkemungkinan sebagai mediator karena kegiatan berbaginya hanya antara Indonesia dan negara-negara Arab.
Kegiatan workshop tersebut diadakan sehari sebelum rapat pleno di Premier Hotel Pekanbaru, Sabtu (14/9/13). Kegiatan ini juga dihadiri oleh KPU dan Pemprov Riau.
Terkait kehadiran pengamat asing itu, Ketua KPU Riau Edy Sabli meminta pihak-pihak yang hadir dalam sidang pleno untuk berlaku sewajarnya. Jangan sampai nanti ada hal-hal yang tak diinginkan terjadi.
"Kita harapkan yang hadir nanti menjaga kesopanan karena kita disaksikan oleh beberapa utusan dari negara asing. Jangan sampai ada rusuh," kata Edy Sabli.
KPU Riau sendiri akan mengadakan rapat pleno dan rekapitulasi suara sesuai dengan jadwal 15-16 September. Pada waktu tersebut KPU akan menetapkan pemenang dan memutuskan putaran kedua apabila tidak ada calon yang menang di atas 30 persen. (Ant)
0 komentar:
Posting Komentar