Hutan Indonesia |
"Jangan ada lagi pembakaran hutan dan lahan, jangan ada lagi kebakaran apa pun yang ada nanti kita 'kebakaran jenggot' (repot)," kata Mambang di Pekanbaru, Senin.
Mambang pada hari pertama setelah libur bersama Idul Fitri 1434 Hijriah langsung melakukan inspeksi mendadak ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau. Ia terlihat agak kesal karena belum menerima laporan rutin mengenai kondisi titik panas (hotspot) dan kebakaran hutan dan lahan.
"Saya mau monitoring rutin terus dilakukan, dilaporkan ke saya. Jangan sampai saya tidak tahu," katanya.
Menurut dia, laporan terakhir berdasarkan citra Satelit NOAA 18 menunjukan hanya ada dua titik "hotspot" di Riau. Kondisi Riau, khususnya Pekanbaru, sejauh ini cerah tanpa asap karena beberapa hari terakhir turun hujan dengan intensitas sedang.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan status darurat asap di Provinsi Riau sejak Juni lalu akibat kebakaran hutan dan lahan tidak bisa dikendalikan oleh pemerintah daerah, hingga mengakibatkan asap kebakaran terbawa angin hingga Singapura dan Malaysia.
Menurut Mambang, status darurat intensitasnya kini menurun ke status transisi dan pemulihan. Ia meminta agar pemerintah kabupaten dan kota tetap waspada dan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar.
Source: Antara Riau
0 komentar:
Posting Komentar