DUMAI, RIAUGREEN.COM - Ratusan elemen masyarakat bersama mahasiswa Dumai, Riau tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bersatu berunjukrasa mengecam ucapan pimpinan perusahaan yang telah menyinggung bendera merah putih, Senin.
Aksi yang digelar di depan pagar PT Kreasijaya Adhikarya ini merupakan gabungan sejumlah organisasi masyarakat, BEM Perguruan Tinggi se-Dumai dan organisasi mahasiswa dan mendapat pengawalan ketat aparat keamanan dan sekurity perusahaan.
Mahasiswa meneriakkan bos PT Kreasi tersebut untuk diadili dan dideportasi dari Indonesia karena diduga telah melecehkan lambang NKRI bendera merah putih menyamakan dengan kolor (celana dalam-red).
Massa menduduki perusahaan dan meminta semua pekerja untuk keluar dan meliburkan diri dari semua aktivitas pekerjaan dan pabrik. Broderick Chin diduga melecehkan merah putih karena melontarkan kata-kata penghinaan menggantikan celana dalamnya untuk dikibarkan memperingati Hari Kemerdekaan RI ke 68 tahun ini.
Pendemo juga meminta pemerintah dan DPRD untuk bersikap tegas kepada pekerja asing di perusahaan yang tidak menghormati bangsa dan lambang negara.
"Walikota, ketua DPRD dan Kapolres kita harapkan memproses hukum saudara Achin yang telah mengusik rasa nasionalis rakyat dan bangsa ini," terang Teguh, Kordinator Lapangan aksi mahasiswa.
Sempat terjadi kericuhan saat polisi menghadirkan Broderick Chin ke hadapan massa, dan selanjutnya diantar bersama-sama ke markas Polres Dumai untuk menjalani pemeriksaan aparat berwajib. (antara)
Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau
Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri
Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama
0 komentar:
Posting Komentar