Dinas Pariwisata Meriahkan Hut RI Dengan Perlombaan Sampan Layar Jung

Sekda Bengkalis foto bersama jelang pembukaan (foto:Dahari)

BENGKALIS, RIAUGREEN.COM - Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda 
Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Bengkalis menyambut 17 Agustus 2013 HUT RI ke 68, dengan memeriahkan penyelenggaraan pertandingan sampan layar (JUNG) di pantai pariwisata selat baru kecamatan bantan kabupaten Bengkalis, Sabtu (24/8/13).

Acara Pertandingan sampan layar jenis jung berukuran panjang ini dibuka langsung oleh Sekda Bengkalis Drs. H. Burhanuddin MH didampingi asisten tiga Drs H.Herdi Salioso dan Kadis Pariwisata Drs H.Eduar M Psa, M.Kom pada pukul 11.30 Wib acara di mulai.

Dalam rangka perlombaan sampan jung tersebut di ikuti peserta sebanyak 97 orang, sedangkan sampan jung yang tampil dalam acara tersebut sebanyak 143 jung.
Desa-desa yang ikut serta dalam acara tersebut, desa teluklancar,penampi,sungai alam,damon,air putih,temberan,senggoro, jangkang, kelapapati, dan turut hadir juga peserta untuk memeriahkan perlombaan jung tersebut dari perwakilan kabupaten siak.
Sedangkan hadiah perlobaan jung tersebut setiap pemenang mendapat hadiah sebesar,juara satu 3 juta rupiah, juara dua 2,5 juta, juara tiga 2 juta rupiah,harapan satu 1 juta, harapan dua 7500,000 ribu, harapan tiga 500,000 ribu rupiah.

Dalam sambutan pidato sekda bengkalis H.Burhanuddin menyampaikan,perlombaan dalam rangka hut ke 68 ini,dan melestarikan nilai-nilai permainan rakyat seperti pertandingan jung, panjat pinang, tarik tambang, pacu goni, dan lain-lain. ujarnya.
Sekda juga memberi himbawan, anak-anak zaman sekarang tidak tau dengan permainan rakyat seperti ini,yang dia tau anak-anak sekarang hanya jenis permainan seperti Playstation, Internet, sedangkan permainan tersebut dapat menimbulkan kekerasan. himbau H.Burhanuddin.

Saat di wanwancarai RiauGreen.Com kadis dinas kebudayaan pariwisata pemuda olahraga(DISBUDPARPORA) Drs H.Edwar M,Psa M,Kom mengutarakan dan berharap dengan lomba jung ini di harapkan dapat membangkitkan minat masyarakat untuk tetap mencintai dan mengembangkan budaya tradisi yang merupakan warisan nenek moyang kita, sehingga tidak hilang dengan banyaknya permainan moderen saat ini. Tutup H.Eduar. (d'ari)