Jokowi dan Prabowo |
"Berarti banyak dukungan dan kita berhasil membawa Jokowi," kata Sekretaris Fraksi Partai Gerindra, Edhy Prabowo, Kamis 18 Juli 2013.
Meski demikian, Edhy mengaku partainya belum menentukan cawapres untuk mendampingi Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2014. Sebab, saat ini, Gerindra masih fokus untuk pemenangan Pemilihan Legislatif.
"Ditambah lagi, survei itu adalah data awal yang masih jauh dari realita," ujarnya.
Menurut Edhy, saat ini, Gerindra masih menggodok banyak nama untuk mencari calon wakil presiden.
"Kita sedang menggodok banyak nama, misalnya, Hatta Rajasa, juga semua tapi kita tidak publikasikan, kita tunggu perkembangan politik dan tanggapan dari masyarakat," ujar dia.
Saat ini, kata Edhy, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan semua partai. "Gerindra, dapat 30 persen kita tetap koalisi, kita tidak tertutup dengan partai lain," tuturnya.
Hal yang sama, juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, bahwa saat ini partainya masih belum membicarakan soal calon wakil presiden. Meski demikian, Fadli mengatakan, partainya ingin RUU Pilpres diubah.
"Syarat pencalonan (presiden) apakah direvisi atau tidak? Kami inginnya ada revisi agar lebih banyak capres cawapres," kata dia.
Pusat Data Bersatu (PDB) menyebutkan Prabowo Subianto dan Joko Widodo adalah pasangan yang paling diinginkan oleh publik. Menurut survei terbaru yang mereka gelar, gabungan kedua tokoh itu menempati urutan pertama dalam hal elektabilitas pasangan capres dan cawapres.
"Prabowo dan Jokowi mendapat elektabilitas tertinggi, 20,72 persen," kata peneliti PDB, Agus Herta S, di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu 17 Juli 2013. (*)
0 komentar:
Posting Komentar