JAKARTA, RIAUGREEN.COM - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, menjadi tamu istimewa di pekan ketiga penahanan Gubernur Riau Rusli Zainal. JK datang ke rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin, Kamis (27/6/13).
JK datang sekitar pukul 11.28 Wib dan masuk melalui pintu samping ruang tahanan, yang berada di belakang gedung KPK. Begitu bertemu Rusli di salah satu ruang tahanan KPK, JK langsung menyalami koleganya di Partai Golkar tersebut. Hal pertama yang ditanyakan mantan Wakil Presiden ini adalah kabar Rusli dan keluarganya.
Rusli terlihat tak kuasa menahan haru dikunjungi salah satu tokoh nasional yang juga mantan Ketua umum Partai Golkar itu. Terlihat mata Rusli berkaca-kaca dan tidak banyak perkataan yang keluar selain ucapan terimakasih.
"Saya merasa mendapat kejutan. Kunjungan Bapak memberi kekuatan moril di tengah cobaan yang saya hadapi. Terimakasih berkenan datang menemui saya disini Pak," kata Rusli. Suara orang nomor satu di Riau ini, terdengar bergetar seolah menahan tangis.
JK sempat termenung sejenak dengan perkataan Rusli. Namun tak lama kemudian pria asal Sulawesi Selatan ini mampu mencairkan suasana dengan guyon khasnya. Ia pun tak lupa memberi nasehat agar Gubernur Riau dua periode itu, sabar menghadapi kasus hukum yang tengah menjeratnya.
"Yang penting orang hebat harus tahan dan kuat," kata JK menasehati Rusli yang duduk di sampingnya.
Selanjutnya nyaris tidak ada pembicaraan khusus mengenai kasus hukum yang tengah membelit Rusli. Justru Rusli dan JK berbicara mengenai bencana kabut asap yang beberapa hari terakhir melanda Provinsi Riau. Rusli pun berharap ada bantuan yang bisa dikirimkan untuk masyarakat Riau dari JK yang juga menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI).
"Itu bencana asap luar biasa. Pasti dibantu, besok saya akan kirim empat helikopter kesana," janji JK.
"Terimakasih Pak. Sekecil apapun bantuannya, pasti bermakna besar bagi rakyat Riau saat ini," kata Rusli.
JK sempat bertanya pada Rusli, bagaimana bencana kabut asap itu bisa berlarut-larut di Provinsi Riau. Rusli menjawab, kabut asap memang hampir menjadi bencana langganan yang dirasakan masyarakat Riau. Hal itu terjadi karena banyak faktor. Mulai dari cuaca ekstrim, perusahaan dan masyarakat yang nakal membakar lahan, hingga geografis hutan Riau.
"Namun sebenarnya dalam kurun waktu empat tahun terakhir, tidak pernah lagi terjadi bencana kabut asap dalam skala besar dan berbahaya seperti saat ini," kata Rusli.
"Mungkin inilah yang paling terparah. kalau dulu begitu ada kasus, kita langsung bertindak. Yang membakar lahan kita tangkap, kita turunkan tim khusus dan tidak sampai menyebar. Mungkin kali ini memang udaranya panas, lahan yang terbakar meluas dan koordinasi yang kurang berjalan," jelas Rusli.
Rusli pun berharap, seluruh komponen Pemprov Riau saat ini bahu membahu bersama masyarakat mengatasi persoalan kabut asap."Saya sekarang sedang di dalam (penjara), tolong kepada seluruh jajaran bekerja turun ke lapangan dan cari solusi konkrit. Riau kita sedang disorot habis-habisan, tunda dulu kesibukan politik atau pribadi, buat konsep jelas atasi musibah ini bersama-sama," pesan Rusli.
Sementara itu, usai menjenguk Rusli, JK mengatakan kunjungannya kali ini atas nama pribadi. Rusli disebutnya sebagai sebagai kolega tidak hanya di partai tapi juga Gubernur Riau saat dirinya masih menjabat sebagai Wakil Presiden.
"Saya minta dia (Rusli) untuk bersabar dan berusaha menyampaikan yang sebenarnya, atas apa yang telah dialaminya," kata JK.
JK mengaku hubungannya dengan Rusli terjalin dengan sangat baik."Dulu baik, sekarang baik. Namanya silahturahmi harus tetap dijaga, bagaimanapun keadaannya," kata JK.(*)
Source : JPNN
0 komentar:
Posting Komentar