Foto ; net |
Demikian disampaikan pengamat ekonomi dan kebijakan publik, Ichsanuddin Noorsy kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
“Selain itu, program BLSM juga dibiayai oleh Bank Dunia (World Bank) dengan nama proyek DPLP tahap 3,” tegasnya.
Jadi, sudah jelas, kenaikan harga BBM sebenarnya hanya untuk menarik uang untuk membayar utang pemerintah ke lembaga-lembaga itu.
Hal itu penting diambil pemerintah sebagai langkah karena nilai rupiah sedang jatuh sehingga mengakibatkan tekanan neraca pembayaran di tengah membesarnya bayaran cicilan dan bunga utang luar negeri.
“Jadi kegagalan ekonomi yang dicerminkan melemahnya nilai tukar ditanggung oleh rakyat melalui kenaikan BBM. Soal BLSM bukan bersumber dari penghematan subsidi,” tegas Ichsanuddin di Jakarta.
“Ayo berhitung. Yang jelas BLSM bagian dari suap pemerintah atas gagasan USAID, Bank Dunia, dan ADB,” ujar dia. (**)
0 komentar:
Posting Komentar