Marjoko Santoso |
Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Marjoko Santoso, kepada wartawan melalui telpon selulernya, Rabu (29/5/13) mengatakan, pengurangan itu tidak terlepas dari makin tingginya kesadaran ibu memeriksakan kehamilan serta proses persalinan yang makin baik. Sedangkan pada kategori kematian bawah lima tahun (Balita), hanya terdapat sekitar 13 kematian balita dari 1.000 kelahiran hidup dengan target maksimal sebanyak 32 kejadian meninggal dunia.
"Kita akan terus upayakan agar angka kematian bayi dan ibu saat melahirkan bisa terus diminimalkan dan semua tergantung juga dari kesadaran ibu. Keberhasilan menekan angka kematian bayi dan balita ini dapat dilihat dari rendahnya kematian dari perbandingan jumlah kejadian yang ditemukan dengan target upaya maksimal," ungkap Kadiskes Dumai.
Sedangkan dalam hal ini, kata Marjoko, Diskes Dumai sendiri juga sudah merilis angka kematian pada ibu yang melakukan persalinan hanya ditemukan sebanyak 84 kematian dari target maksimal 185 kematian dan dihitung berdasarkan per 100.000 kelahiran hidup. Selain itu, peningkatan derajat kesehatan masyarakat kota Dumai juga dapat dilihat dari kejadian penurunan mobiditas atau angka kesakitan beberapa penyakit yang sangat diwaspadai pemerintah dan angka harapan hidup kelahiran waktu tercapai 71,33 tahun dari target 71 tahun.
"Untuk kejadian turunnya angka kesakitan penyakit, Diskes hanya menemukan dua penderita malaria dari per 1.000 penduduk. Kemudian angka kesembuhan TB Paru meningkat dari 86 menjadi 89 persen. Selanjutnya, prevalensi penderita HIV terhadap penduduk berisiko 0,75 persen dari target 1 persen serta menurunnya angka kesakitan DBD yakni hanya 33 kasus dari target 65 per 100 ribu penduduk," ungkap Marjoko.
Upaya yang dilakukannya ini, kata Kadiskes Dumai, merupakan kemajuan dalam mencapai tujuan pembangunan millenium atau MDGs 2015 yang diupayakan melalui beberapa program prioritas peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Maka dari itu, pihaknya mengharapkan kepada antisipasi terhadap berbagai dampak penyebab yang dapat menimbulkan kejadian kematian dan status gizi tersebut. (df)
0 komentar:
Posting Komentar