PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Acara silaturahmi gubernur riau dengan lembaga adat melayu riau ternodai aksi mahasiswa yang mengatas namakan himpunan mahasiswa islam propinsi riau.
Empat orang mahasiswa tersebut membentangkan dua buah kertas karton berisikan cemoohan ketika orang nomor satu di riau tersebut memberikan sambutan serta arahan kepada kerabat di lembaga adat melayu riau
Tidak hanya membentangkan karton saja mahasiswa itu juga berteriak 'allahu akbar' hingga beberapa kali. Dan sempat terjadi sahut menyahut antara rusli zainal dengan mahasiswa tersebut.
Sahut menyahut itu membuahkan hasil, 4 orang mahasiswa ditarik dan diusir secara paksa oleh pihak LAM dan pihak setdaprov keluar ruangan pertemuan. Banyak yang dari pihak LAM dan setdaprov geram dan emosi tatkala mahasiswa itu digiring keluar hendak menuju ruang belakang LAM untuk di interogasi.dan banyak juga yang mencoba melayangkan pukulan kepada mahasiswa HMI itu.
"Saya sangat menyayangkan hal in",kata herianto, "selaku pemuda melayu kurang wajar adik-adik kita mahasiswa seperti itu. Karena ini lembaga adat dan mereka juga orang melayu. jelas herianto sebagai perwakilan laskar melayu bersatu.
Ketika dinterogasi oleh pihak LAM, diketahui mahasiswa mahasiswa itu berasal dari indragiri hilir, dengan status tersebut anggota LAM yang berasal dari inhil pun marah dan merasa kecewa.
"Siapa yang tidak emosi, saya cuma mau mengamankan rekan rekan saya yang dari inhil, malah saya yang terkena pukulan, bahkan 4 kali.kata herianto yang berada diruang interogasi saat terjadi keributan.
Percekcokan pun meluas melibatkan adu mulut antara pihak LAM dan beberapa orang yang tidak senang jika ada peliputan tentang peristiwa yang memalukan ini. Bahkan kamera wartawan salah satu tv hendak di ambil oleh pihak pengamanan dari LAM.
Keempat mahasiswa HMI tersebut saat ini telah diamankan pihak kepolisian polresta pekanbaru. (rby)
0 komentar:
Posting Komentar