Dalam peringatan hari aids sedunia (Has) 2012 ini, RiauGreen.com menyempatkan mewawancarai kepala Badan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga berencana (P3AKB) propinsi riau yang juga pemerhati sosial masyarakat Dra.Hj. Rosmawati Apt. Msi, jumat (30/11) di hotel muriara.
Beliau memaparkan, bahwa HIV/Aids ini merupakan sebuah prilaku dan penyakit sosial masyarakat, tidak ada jaminan jika ada penutupan terhadap lokalisasi, penularan HIV akan berhenti begitu saja, karena image yang berkembang di masyarakat bahwa penderita HIV AIDS tertular cuma melalui sex bebas, sering "jajan" di lokalisasi dan sebagainya. tetapi penyebaran virus HIV juga bisa melaui tukar pakai jarum suntik bagi pencadu Narkoba, inilah kasus yang banyak dijumpai di provinsi Riau.
Lebih lanjut Rosmawati menjelaskan, bagi penderita HIV Aids jarang berani terbuka dengan apa yang dideritanya, disebabkan karena banyak masyarakat akan berlaku diskriminasi terhadap penderita, padahal sebagian dari merekea ada yang tertular dari sarana pelayanan masyarakat, seperti transfusi darah dsb, andaikata saja penderita lebih bisa terbuka, kita bisa melakukan antisipasi lebih awal" ungkap beliau
'Jika terus dibiarkan, maka ini penyebaran HIV Aids dikhawatirkan akan menjadi kejadian luar biasa (KLB) HIV/AIDS,'' katanya. ''Ini sangat mengerikan.''
Lebih lanjut Rosmawati menjelaskan, bagi penderita HIV Aids jarang berani terbuka dengan apa yang dideritanya, disebabkan karena banyak masyarakat akan berlaku diskriminasi terhadap penderita, padahal sebagian dari merekea ada yang tertular dari sarana pelayanan masyarakat, seperti transfusi darah dsb, andaikata saja penderita lebih bisa terbuka, kita bisa melakukan antisipasi lebih awal" ungkap beliau
'Jika terus dibiarkan, maka ini penyebaran HIV Aids dikhawatirkan akan menjadi kejadian luar biasa (KLB) HIV/AIDS,'' katanya. ''Ini sangat mengerikan.''
0 komentar:
Posting Komentar