Foto : optimid.blogspot.com
|
Dari sekian lokasi kawasan penambangan emas liar di Indonesia, kini ada lokasi baru yang menjadi primadona para penambang emas rakyat. Wilayah langganan seperti Palu, Sulawesi, mulai ada pengetatan kegiatan tambang liar.
Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Emas Rakyat Indonesia (Asperi) Syamsuddin Said mengatakan, kini Pulau Buru Maluku menjadi daya tarik baru bagi para penambang emas skala kecil. Sejak ramai ditambang 2 tahun lalu, beberapa penambang emas dari Gorontalo, Jawa Timur, Kalimantan bahkan Palu kini mulai mulai bergeser ke Pulau Buru.
"Sekarang ini yang lagi booming itu di Pulau Buru, Maluku ada puluhan ribu penambang, sudah banyak yang lari ke Pulau itu, produksinya cukup besar," kata Syamsuddin kepada detikFinance, Minggu (23/9/2012).
Ia mengatakan saat ini ada desakan dan aspirasi agar di lokasi itu dibentuk suatu asosiasi penambangan emas rakyat. Apalagi kerap terjadi pertikaian antara sesama penambang, seperti yang terjadi pada Juli lalu.
"Sejalan dengan harga emas dunia, sekarang di lapangan harga emas naik, keberuntungan untuk seluruh pengusaha menikmati harga emas," katanya,
Menurut Syamsuddin, di tingkat penambang rakyat harga emas (kotor) dijual Rp 250.000 per gram, harga ini sudah naik dari harga sebelumnya yang berkisar Rp 175.000-Rp 200.000 per gram. Memang harga tersebut jauh lebih murah dari harga di pasar umum mencapai lebih dari Rp 500.000 per gram
"Di lapangan orang butuh duit, jadi lebih murah. Ada penadahnya, itu kan rantai distribusinya panjang sampai ke kota besar," jelas Syamsuddin.
Pekan lalu harga emas dunia sempat tembus menyentuh level tertingginya US$ 1.777,51 per ounce beberapa pekan terakhir. Bahkan beberapa analis memperkirakan harga emas akan mencapai US$ 2000 per ounce hingga akhir tahun ini. Sementara itu, di dalam negeri harga emas batangan Antam sempat menembus Rp 585.200 per gram pada pekan lalu. (*)
0 komentar:
Posting Komentar