PEKANBARU
- Seluruh atlet Riau peraih medali di PON XVIII kemarin, bakal
diberikan bonus sesuai dengan yang dijanjikan sebelumnya. Namun KONI
Riau mengupayakan bonus tersebut diberikan sebelum pelaksaan Pekan
Paralympic Nasional (Peparnas) XIV di Riau berlangsung 7 Oktober
mendatang.
Ketua Harian KONI Riau, Yuherman Yusuf, Selasa (25/9) mengatakan, bonus bukan hanya diberikan kepada peraih medali emas saja, namun juga kepada peraih perak dan perunggu.
"Ini hal yang lumrah dilakukan, bukan hanya kita saja, daerah lainpun juga melakukan hal serupa. Namun belum bisa dipastikan waktu penyerahannya," papar Yuherman.
Mantan Ketua Kontingen Riau di PON XVIII lalu ini menambahkan, besaran bonus sendiri juga belum bisa diumumkan. Namun yang jelas, Yuherman Yusuf mengharapkan minimal Rp 200 juta untuk peraih medali emas.
"Semua juga tergantung pada ketersediaan anggaran yang ada. Namun kita (KONI Riau) mengusulkan minimal Rp 200 juta," tukasnya.
Sementara medali perak akan diberikan Rp 150 juta dan perunggu Rp 100 juta. Berdasarkan perbandingan di PON Kaltim 2008 lalu, jumlah ini meningkat.
Di mana sebelumnya medali emas diberikan Rp 100 juta, perak Rp 50 juta dan perunggu Rp25 juta. "Kita menghargai jerih payah para pahlawan olahraga Riau ini membawa nama Lancang Kuning. Tentu perlu diberikan apresiasi," katanya.
Lebih jauh dijelaskannya, khusus untuk jumlah peraih medali beregu, tentu tidak akan sama. Jumlahnya akan dinaikkan mengingat nomor beregu terdiri dari beberapa orang.
"Rp 200 juta untuk perorangan tentu tidak bisa disamakan dengan beregu. Jumlahnya akan dinaikkan," janjinya.
Bagaimana untuk pelatih? Yuherman Yusuf mengatakan, untuk pelatih sendiri memang belum ditetapkan. Namun Yuherman memastikan jumlah yang akan diterima pelatih tidak akan jauh berbeda dengan ketetapan sebelumnya.
"Acuan tetap 50 persen dari bonus yang diterima atlet, namun belum bisa dipastikan," sebutnya. Diberitakan sebelumnya, pada PON XVIII kemarin, Riau berhasil mengoleksi 43 medali emas, 39 perak dan 51 perunggu, dengan finis di peringkat 6 nasional. (*)
Ketua Harian KONI Riau, Yuherman Yusuf, Selasa (25/9) mengatakan, bonus bukan hanya diberikan kepada peraih medali emas saja, namun juga kepada peraih perak dan perunggu.
"Ini hal yang lumrah dilakukan, bukan hanya kita saja, daerah lainpun juga melakukan hal serupa. Namun belum bisa dipastikan waktu penyerahannya," papar Yuherman.
Mantan Ketua Kontingen Riau di PON XVIII lalu ini menambahkan, besaran bonus sendiri juga belum bisa diumumkan. Namun yang jelas, Yuherman Yusuf mengharapkan minimal Rp 200 juta untuk peraih medali emas.
"Semua juga tergantung pada ketersediaan anggaran yang ada. Namun kita (KONI Riau) mengusulkan minimal Rp 200 juta," tukasnya.
Sementara medali perak akan diberikan Rp 150 juta dan perunggu Rp 100 juta. Berdasarkan perbandingan di PON Kaltim 2008 lalu, jumlah ini meningkat.
Di mana sebelumnya medali emas diberikan Rp 100 juta, perak Rp 50 juta dan perunggu Rp25 juta. "Kita menghargai jerih payah para pahlawan olahraga Riau ini membawa nama Lancang Kuning. Tentu perlu diberikan apresiasi," katanya.
Lebih jauh dijelaskannya, khusus untuk jumlah peraih medali beregu, tentu tidak akan sama. Jumlahnya akan dinaikkan mengingat nomor beregu terdiri dari beberapa orang.
"Rp 200 juta untuk perorangan tentu tidak bisa disamakan dengan beregu. Jumlahnya akan dinaikkan," janjinya.
Bagaimana untuk pelatih? Yuherman Yusuf mengatakan, untuk pelatih sendiri memang belum ditetapkan. Namun Yuherman memastikan jumlah yang akan diterima pelatih tidak akan jauh berbeda dengan ketetapan sebelumnya.
"Acuan tetap 50 persen dari bonus yang diterima atlet, namun belum bisa dipastikan," sebutnya. Diberitakan sebelumnya, pada PON XVIII kemarin, Riau berhasil mengoleksi 43 medali emas, 39 perak dan 51 perunggu, dengan finis di peringkat 6 nasional. (*)
Sumber : Tribun Pekanbaru
0 komentar:
Posting Komentar