"Banyak yang mengincar kepentingan kita itu. Mari kita kelola. Jangan kita tidak mendapatkan manfaat besar di bidang minerba tersebut," kata Presiden Yudhoyono dalam Rapat Terbatas bersama jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II di kantor pusat Pertamina Persero, Jakarta, Selasa.
Menurut Presiden, kerja sama internasional dalam sektor minerba telah terjalin dengan baik dan lazim dilakukan di tengah perekonomian dunia yang telah terinterkonektif. Peluang ini bisa dimanfaatkan oleh Indonesia dengan sebaik-baiknya.
Kepala Negara mengakui sektor energi menjadi sektor yang penting, karena merupakan kebutuhan masyarakat serta menguasai hajat hidup orang banyak. Untuk menunjang kebutuhan itu, pemerintah harus memiliki kebijakan strategis dan program yang tepat untuk mengelola sektor energi tersebut.
"Terlebih saat ini, dimana dengan meningkatnya penduduk dunia sekitar 7 miliar, maka kebutuhan akan energi pun meningkat signifikan," katanya.
Sementara menyoal suplai energi, ia mengakui negara-negara di dunia tidak selalu bisa mengikuti pergerakannya. Bahkan, permintaan dan penawaran energi sering menjadi persoalan ekonomi, sosial, politik, dan keamanan.
"Kita ikuti dinamika dunia, geopolitik juga dipengaruhi oleh kompetisi sumber daya kehidupan termasuk sumber energi. Sebagai negara, sumber energi relatif cukup. Mari kelola dengan baik dan gunakan dengan baik pula," imbaunya.
Ia mengingatkan pentingnya mengelola sektor energi dan mineral, di tengah kebutuhan akan energi kian meningkat.
"Semakin besar subsidi yang diberikan kepada BBM dan listrik, maka peluang untuk membangun keperluan lain seperti infrastruktur turut berkurang. Kurangnya infrastruktur turut mengganggu investasi," urainya.
0 komentar:
Posting Komentar