PEKANBARU-Tidak hanya melukai Alzian Zahuri menggunakan senjata tajam, geng motor ternyata juga merampas sepeda motornya. Hal itu diungkapkan oleh ibunda korban, Asma, Senin (27/8) kepada Tribun di Ruang Cendrawasih II, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Pekanbaru.
Dikatakannya, hingga ditemui Tribun, sepeda motor Supra BM 6834 TG, yang dikendarai anaknya saat kejadian, belum diketahui keberadaannya. Demikian juga dengan telepon genggam milik anaknya.
Namun menurutnya, nomor telepon genggam milik anaknya masih bisa dihubungi. Bahkan, sempat membalas SMS yang dikirimkan walaupun tidak mau mengangkat panggilan telepon.
Di sisi lain, Asma mengaku kalau dirinya belum sempat melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian. Alasannya, dia masih fokus menjaga Alzian sehingga belum ada waktu untuk melapor ke polisi.
"Suami saya sakit, jadi saya sendirian menjaga dia (Alzian)," ujarnya.
Dia berharap, agar polisi bertindak cepat melakukan langkah pencegahan. Pasalnya, apabila tidak segera diantisipasi bisa saja apa yang menimpa anaknya, akan menimpa orang lain.
Sementara itu, korban mengungkapkan, anggota geng motor masih mengamcamnya. Hal itu diketahui Alzian saat temannya mengirimkan SMS ke nomor teleponnya.
Menurutnya, balasan SMS, yang diterimanya justru bernada ancaman. "Dia bilang dalam SMS awas kau nanti jam 20.00," katanya kepada Tribun.
Dia menambahkan, dirinya sama sekali tidak mengenal anggota geng motor yang menganiayanya. "Sebelumnya saya juga tidak pernah terlibat masalah dengan siapapun," imbuhnya.
Pantauan Tribun, kondisi terakhir Alzian masih cukup lemah. Tangan kanannya yang digunakan untuk menangkis sabetan samurai sudah dioprasi dan dibalut perban. Sementara slang infus dipasang di tangan kirinya.
Pada bagian kanan di atas pelipisnya juga tampak luka memar. Menurut pengakuannya, luka itu diakibatkan oleh hantaman gagang samurai.
"Mereka menyabetkan samurai ke kepala saya. Tapi saya tangkis sehingga tangan sayalah yang terluka," jelasnya.
Sebelumnya, Alzian Zahuri menjadi korban keganasan geng motor pada Minggu (26/6) sekitar pukul 01.00 dinihari. Menurutnya, kejadian nahas yang dialaminya terjadi di Jalan Arifin Achmad.
Korban yang masih berusia 16 tahun ini masih terdaftar sebagai pelajar di SMK Kansai. Saat kejadian, dia berencana hendak pulang ke rumahnya di Jalan Nurul Amal, Marpoyan Damai.
Selain Alzian, ternyata pada malam yang sama, ada tiga orang korban lainnya. Mereka adalah Rico Abdi (15) warga Jalan Rumbai. Karena dikeroyok oleh geng motor dia mengalami luka pada bagian punggung sebelah kiri.
Remaja kedua yang mengalami nasib serupa adalah Yolfi Wical Andika (15). Warga Jalan Riau Ujung ini juga dikeroyok oleh ratusan anggota geng motor di Jalan Terminal AKAP. Karena kejadian ini, dia mengalami luka serius pada kepalanya.
Sedangkan korban terakhir adala warga Jalan Cipta Karya, Panam. Dia menjadi korban keganasan geng motor di Tugu Ikan Selais di Jalan Sudirman.
Saat ini, sama dengan Alzian, mereka juga sedang menjalani perawatn intensif di RSUD Arifin Achmad. Mereka bertiga dirawat di Ruang Cendrawasih I.
Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Adang Ginanjar melalui Kasat Lantas Kompol M Mustofa saat ditemudi di ruang kerjanya mengatakan, pihaknya akan menindak tegas para geng motor yang sudah berbuat melampaui batas.
Apa yang sudah dilakukan anggota geng motor terhadap Alzian adalah perbuatan pidana. Pasalnya, sudah melakukan penganiayaan terhadap korban.
Mengamati hal ini, Kasat menilai apa yang dilakukan geng motor di Pekanbaru sudah sangat mengkhawatirkan. Hal itu dikarenakan, korban anggota geng motor sudah secara random. Tidak hanya kepada kelompok atau orang-orang tertentu yang sudah diincar sebelumnya.
Untuk mengantisipasi kejadian ini terulang, meskipun belum ada laporan, pihaknya akan meningkatkan patroli rutin. Selain itu, karena apa yang yang dilakukan geng motor sudah menjurus ke arah pidana, maka akan dilaksanakan operasi gabungan dengan satuan lainnya. (tribun pekanbaru)
Dikatakannya, hingga ditemui Tribun, sepeda motor Supra BM 6834 TG, yang dikendarai anaknya saat kejadian, belum diketahui keberadaannya. Demikian juga dengan telepon genggam milik anaknya.
Namun menurutnya, nomor telepon genggam milik anaknya masih bisa dihubungi. Bahkan, sempat membalas SMS yang dikirimkan walaupun tidak mau mengangkat panggilan telepon.
Di sisi lain, Asma mengaku kalau dirinya belum sempat melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian. Alasannya, dia masih fokus menjaga Alzian sehingga belum ada waktu untuk melapor ke polisi.
"Suami saya sakit, jadi saya sendirian menjaga dia (Alzian)," ujarnya.
Dia berharap, agar polisi bertindak cepat melakukan langkah pencegahan. Pasalnya, apabila tidak segera diantisipasi bisa saja apa yang menimpa anaknya, akan menimpa orang lain.
Sementara itu, korban mengungkapkan, anggota geng motor masih mengamcamnya. Hal itu diketahui Alzian saat temannya mengirimkan SMS ke nomor teleponnya.
Menurutnya, balasan SMS, yang diterimanya justru bernada ancaman. "Dia bilang dalam SMS awas kau nanti jam 20.00," katanya kepada Tribun.
Dia menambahkan, dirinya sama sekali tidak mengenal anggota geng motor yang menganiayanya. "Sebelumnya saya juga tidak pernah terlibat masalah dengan siapapun," imbuhnya.
Pantauan Tribun, kondisi terakhir Alzian masih cukup lemah. Tangan kanannya yang digunakan untuk menangkis sabetan samurai sudah dioprasi dan dibalut perban. Sementara slang infus dipasang di tangan kirinya.
Pada bagian kanan di atas pelipisnya juga tampak luka memar. Menurut pengakuannya, luka itu diakibatkan oleh hantaman gagang samurai.
"Mereka menyabetkan samurai ke kepala saya. Tapi saya tangkis sehingga tangan sayalah yang terluka," jelasnya.
Sebelumnya, Alzian Zahuri menjadi korban keganasan geng motor pada Minggu (26/6) sekitar pukul 01.00 dinihari. Menurutnya, kejadian nahas yang dialaminya terjadi di Jalan Arifin Achmad.
Korban yang masih berusia 16 tahun ini masih terdaftar sebagai pelajar di SMK Kansai. Saat kejadian, dia berencana hendak pulang ke rumahnya di Jalan Nurul Amal, Marpoyan Damai.
Selain Alzian, ternyata pada malam yang sama, ada tiga orang korban lainnya. Mereka adalah Rico Abdi (15) warga Jalan Rumbai. Karena dikeroyok oleh geng motor dia mengalami luka pada bagian punggung sebelah kiri.
Remaja kedua yang mengalami nasib serupa adalah Yolfi Wical Andika (15). Warga Jalan Riau Ujung ini juga dikeroyok oleh ratusan anggota geng motor di Jalan Terminal AKAP. Karena kejadian ini, dia mengalami luka serius pada kepalanya.
Sedangkan korban terakhir adala warga Jalan Cipta Karya, Panam. Dia menjadi korban keganasan geng motor di Tugu Ikan Selais di Jalan Sudirman.
Saat ini, sama dengan Alzian, mereka juga sedang menjalani perawatn intensif di RSUD Arifin Achmad. Mereka bertiga dirawat di Ruang Cendrawasih I.
Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Adang Ginanjar melalui Kasat Lantas Kompol M Mustofa saat ditemudi di ruang kerjanya mengatakan, pihaknya akan menindak tegas para geng motor yang sudah berbuat melampaui batas.
Apa yang sudah dilakukan anggota geng motor terhadap Alzian adalah perbuatan pidana. Pasalnya, sudah melakukan penganiayaan terhadap korban.
Mengamati hal ini, Kasat menilai apa yang dilakukan geng motor di Pekanbaru sudah sangat mengkhawatirkan. Hal itu dikarenakan, korban anggota geng motor sudah secara random. Tidak hanya kepada kelompok atau orang-orang tertentu yang sudah diincar sebelumnya.
Untuk mengantisipasi kejadian ini terulang, meskipun belum ada laporan, pihaknya akan meningkatkan patroli rutin. Selain itu, karena apa yang yang dilakukan geng motor sudah menjurus ke arah pidana, maka akan dilaksanakan operasi gabungan dengan satuan lainnya. (tribun pekanbaru)
0 komentar:
Posting Komentar