CINTA NEGERIKU

RIAU UNTUK INDONESIA

Facebook | Twitter | Advertise

Pemkab Bengkalis Sambut Baik Perkampungan "Belia Islam" di Desa Selat Baru

Rabu, Mei 28, 2014

BENGKALIS, RIAUGREEN.COM - Belia (Pemuda) Islam dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini sebagai modal untuk mewujudkan kebangkitan dunia Islam, sehingga tidak dipandang sebelah mata oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini.

Demikian diungkapkan Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Datuk Mohd Ali bin Mohd Rustam yang juga anggota senator negeri jiran Malaysia, pada acara peresmian perkampungan Belia DMDI di Desa Selatbaru, kecamatan Bantan, Selasa malam (27/5).

Hadir pada malam peresmian perkampungan belia Melayu, Wakil Bupati Bengkalis, Suayatno, Sekda Bengkalis, Burhanudin, Asisten Huzaini, sedangkan dari negeri jiran Malaysia, Prof Datuk Dr Mohd Jamil Mukmin, Naib Pengerusi DMDI, Datuk Shabarudin Kudus, Pengurus Besar Yayasan DMDI, Mohd Nizam Omar, Pengurus Besar DMDI, Ketua Devisi Pemuda DMDI Riau Ajis. Kemudian Camat Bantan, Nazly, Kepala Desa Selatbaru dan tokoh masyarakat desa Selatbaru.

Peserta DMDI yang mengirimkan delegasi ke Perkampungan Belia DMDI Selatbaru, Aceh sebanyak 36 orang, Siak 75 orang, Sungai Apit 6 orang, Malaka 50 orang dan DMDI Provinsi Riau 20 orang. Kegiatan yang dilaksanakan hingga 30 Mei mendatang, pertunjukan kesenian dan bergaul dengan masyarakat setempat.

Mantan Menteri Besar Malaka ini mengatakan, pemuda Melayu dan Islam harus siap menghadapi era globalisasi, karena jika tidak siap maka generasi muda akan tergelincir dalam pengaruh negatif. Caranya, belia Islam harus dibekali dengan pendidikan agama yang pondasi sendi-sendi kehidupan.

“Disamping pendidikan agama. Belia Islam harus menambah ilmu pengetahuan guna membuka mind (wawasan) dan pola pikir, sehingga kelak menjadi masyarakat Melayu yang bertamadun,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ali Rustam mengungkapkan keberadaan DMDI ini sebagai wadah untuk himpun masyarakat Melayu serumpun dan Islam yang ada di penjuru dunia. Meski dipisahkan oleh sekat-sekat batas teritorial negara, namun keberadaan orang Melayu dan Islam merupakan sebuah kekuatan untuk membangun tatanan peradaban dunia yang lebih maju.

Sementara itu, Wakil Bupati Bengkalis Suayatno menyambut baik penyelenggaraan perkampungan belia DMDI di Desa Selatbaru. Merupakan sebuah penghormatan dan penghargaan bagi masyarakat Kabupaten Bengkalis yang telah ditunjuk menjadi lokasi tempat perkampungan belia DMDI.

“Terima kasih kepada Presiden DMDI yang telah mempercayakan Desa Selatbaru,” ungkapnya.

Diungkapkan Suayatno, melalui kegiatan perkampungan belia DMDI ini akan membuka wawasan generasi muda Melayu. Kemudian mendalami khasanah kebudayaan maupun kebiasaan yang ada di kawasan melayu serumpun ini. “Insya-Allah, pertemuan ini akan semakin memperkokoh keberadaan Melayu dan Islam. Kami berharap keberadaan dmdi sebagai wadah pemersatu masyarakat rumpun Melayu dan Islam, menjadi sebuah kekuatan yang mampu berbicara di level internasional, sehingga Melayu dan Islam tidak lagi dipandang sebelah mata.

Suayatno berharap selama berada di desa Selatbaru ini, rekan-rekan peserta perkampungan belia DMDI ini bisa membaur dan mempelajari budaya, kehidupan dan kebiasaan masyarakat setempat. Mudah-mudahan, setelah pulang ke negeri maupun daerah asal, rekan-rekan mendapatkan pengalaman berharga. (hms/adv)






0 komentar:

Posting Komentar


Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau

Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri

Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama

Lingkungan

NASIONAL/ INTERNASIONAL

POLITIK

HUKUM & KRIMINAL

EKONOMI

MIGAS

UNIK&ANEH

OLAHRAGA

AUTO

TEKNOLOGI

 

SOSIAL

PENDIDIKAN

SENI & BUDAYA

All Rights Reserved © 2012 RiauGreen.com | Redaksi | Riau