Warga Tanjung Palas Dumai demo |
Warga Tanjung Palas yang dipimpin Khalifah Epi, diberi pengamanan ketat oleh pihak kepolisian. Sementara di gate I Pertamina aparat kepolisian dan Satpol PP Kota Dumai siap siaga untuk menyambut kedatangan ratusan warga, Rabu (5/3/14).
Mereka datang menyampaikan keluhan terhadap aktifitas kilang minyak PT Pertamina Rifenery Unit (RU) II Dumai dinilai sudah mengancam keselamatan warga di sekitar wilayah operasional, terutama bagi warga Kelurahan Tanjung Palas.
Pasalnya, menurut ratusan warga yang berada di belakangan kilang minyak Pertamina Dumai sudah sering terjadi kebakaran dan ledakan di areal kilang. Tentu saja ini membuat jantungan ratusan warga di sekitar operasional perusahaan BUMN tersebut.
"Keberadaan kilang Pertamina kini sudah merampas rasa aman warga di sekitar operasional kilang. Apalagi, dengan seringnya kejadian ledakan dan kebakaran di arela kilang beberapa hari lalu," ujar Khalifah Epi.
Menurutnya, sudah sering terjadi ledakan yang diikuti dengan kebakaran di kilang PT Pertamina Dumai. Kejadian ledakan dan kebakaran tersebut terjadi hampir setiap tahunnya. Begitu juga semburan limbah B3, Debu Cooker, bau yang menyengat dan suara bising.
Peristiwa dan ledakan terakhir terjadi pada 16 Februari 2014 lalu. Masyarakat sekitar wilayah operaional merasa terancam. Karena itu, masyarakat mengajukan tuntutan bagi pihak PT Pertamina agar memberikan jaminan rasa aman.
Disebutkan warga dalam aksinya, GM Pertamina RU II Dumai Nyoman Sukadana tidak memberikan solusi terhadap tuntutan masyarakat yang pernah disampaikan. Sikap sang GM tersebut jelas dinilainya sangat mengecewakan.
"GM mengaku tak punya kewenangan mengambil kebijakan, tapi harus menunggu pihak atasannya. Seharusnya Pertamina Pusat bisa merespon persoalan ini dengan cepat jangan hanya menungu dan menunggu," ungkapnya. (red)
0 komentar:
Posting Komentar