CINTA NEGERIKU

RIAU UNTUK INDONESIA

Facebook | Twitter | Advertise

Banyak Bukti Sejarah Hilang, Abbas Sebut Pemimpin Pekanbaru "Pekak"

Selasa, Desember 17, 2013

Abbas Jamil (Foto:Robby Andrian)
PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Setelah melakukan Upacara Perayaan hari infanteri sebagai penghormatan terhadap perjuangan gerilya panglima besar sudirman yang di gelar di komplek bekas perkantoran Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Riau pada Senin Aore, (16/12/13) dijalan Riau, Pekanbaru.

Ditemui pahlawan kemerdekaan dari Riau, Kolonel (purna) infanteri Abbas Jamil, yang menghadiri upacara sebagai tamu kehormatan mengatakan sangat sedih sekali sebagai pelaku sejarah seolah-olah perjuangan mereka tidak dihargai, Kata Abbas mengawali ceritanya.

"Banyak bukti bukti sejarah yang ada di Pekanbaru yang seharusnya dilestarikan atau dikemukakan, tapi malah dilupakan bahkan tidak ada bekasnya sama sekali," jelas Abbas kecewa.

"Dulu, di batu satu dekat pasar Kodim ada hotel bersejarah dengan nama monbatten hotel atau setelah diganti nama menjadi Merdeka Hotel, itu dulunya tempat Pembuangan tentara Belanda yang diusir oleh Australia. Dan di hotel tersebut belanda menaikkan benderanya persis yang dilakukan oleh tentara belanda di Surabaya. Hal tersebut membuat Letnan polisi, Tukimin marah dan mencoba merobek bendera tersebut. Sekarang tempat bersejarah itu pun tak ada. Selain itu, ada markas Resimen IV dekat rumah sakit Santa Maria, yang saat itu di pimpin oleh Bapak Hasan Basri. Itupun juga tidak ada," kata Abbas dengan sedih.

"Ada juga bekas tempat tawanan jepang di tangkerang, Tempat tawanan para perempuan belanda di bangkinang juga tidak ada lagi,"

"Bahkan Tugu kemerdekaan di rumah walikota pekanbaru pun sudah lenyap, dulu tugu tersebut di kenal dengan nama Tugu peringatan masuknya Jepang ke Pekanbaru," Kata Abbas.

"Saya sempat pertanyakan tugu kemerdekaan itu dengan Herman Abdullah, dan Herman tidak mengetahui dengan jelas tugu kemerdekaan bisa lenyap ketika,"Jelasnya lagi.

Dengan kekecewaan tersebut, Abbas sempat mengatakan "Pekak" kepada para pemimpin Kota Pekanbaru yang tidak peduli terhadap Sejarah Kota Pekanbaru. Bahkan Abbas tidak sungkan sungkan untuk bertindak kasar atau keras terhadap Pemerintah kota Pekanbaru.

"Saya akan lakukan itu, kami akan main kasar. mengingat kami sebagai pelaku sejarah hanya tinggal berempat sekarang Udah berapa kali ganti walikota, tapi usulan kami tidak pernah di dengarkan," Kata Abbas.

Saya berharap kepada para pemimpin kota pekanbaru, jangan hanya menghabiskan uang dengan pergi ke luar negri terus, bukan kami melarang, tapi pentingkanlah hal seperti ini dahulu, ingat kata presiden Soekarno "jas Merah" jangan sekali kali melupakan sejarah. Tutup Abbas. (Rby)


1 komentar:

  1. Saya sangat setuju dengan perkataan pak abbass....
    Dulu mereka mempertaruhkan nyawa buat kemerdekaan bangsa ini....
    Sekarang........!!! Cuman mempertahankan tempat,tugu dll bersejarah saja susah.....mank gak punya otak..selain pekak....!!

    BalasHapus


Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau

Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri

Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama

Lingkungan

NASIONAL/ INTERNASIONAL

POLITIK

HUKUM & KRIMINAL

EKONOMI

MIGAS

UNIK&ANEH

OLAHRAGA

AUTO

TEKNOLOGI

 

SOSIAL

PENDIDIKAN

SENI & BUDAYA

All Rights Reserved © 2012 RiauGreen.com | Redaksi | Riau