CINTA NEGERIKU

RIAU UNTUK INDONESIA

Facebook | Twitter | Advertise

Indonesia Terus Cermati Fenomena Akibat "Goverment Shutdown" AS

Selasa, Oktober 08, 2013

illustrasi.net
RIAUGREEN.COM - Sepekan sudah Pemerintah Amerika Serikat menghentikan seluruh kegiatannya (goverment shutdown), tetapi belum ada tanda-tanda Presiden Barrack Obama dan anggota kongres melakukan kesepakatan anggaran.

Hingga saat ini, kedua belah pihak masih melakukan negosiasi tentang anggaran pemerintah 2013-2014.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Selasa 8 Oktober 2013, mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia terus mencermati perkembangan goverment shutdown di AS. Sebab, permasalahan tersebut menimbulkan beberapa fenomena ekonomi.

"Pertama, kecenderungan ekonomi Amerika akan lebih rendah," kata Perry di Gedung BI, Jakarta.

Ia menjelaskan, rendahnya ekonomi AS yang didorong operasi anggaran pemerintah yang menurun, berdampak dengan terpangkasnya pertumbuhan ekonomi negera tersebut.

Kedua, jalur perdagangan atau sektor rill akan mengalami tekanan dengan menurunnya ekspor ke negara Paman Sam tersebut. Selain itu, untuk sementara, Pemerintah AS juga akan menghambat penghentian stimulus moneter (tapering off) menunggu hingga kondisi ekonomi negara kembali stabil.

"Jangka pendeknya, ini ke pasar keuangan kita positif. Tetapi, kita harus tetap cermati jika terjadi tapering, kita terus melihat, dan review asessment, dampak stabilitas moneter," jelasnya.

Sementara itu, di tempat yang sama Deputi Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan bahwa pemerintah Indonesia harus tetap waspada dengan seni politik yang terjadi di Amerika.

Namun demikian, menurutnya, tidak mungkin Pemerintah Amerika Serikat akan membiarkan persoalan anggaran ini menjadi berlarut-larut. "Jadi, rasanya kalau para politisi AS mengorbankan budget pemerintah, sampai ngak bayar utang, itu hampir tidak mungkin, kita waspada tapi harus optimis juga," katanya.

Terkait isu tapering off, kata Mirza, masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya tentang siapa calon penganti Gubernur Bank Sentral AS, Bernanke yang baru. Karena umumnya, jika terjadi pergantian gubernur, policy yang akan digunakan juga berbeda.

Dana asing masuk
Sementara itu, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menilai penghentian sementara layanan publik pemerintah AS akan berdampak positif dalam jangka pendek dengan masuknya dana asing ke pasar keuangan domestik.

"(Adanya shutdown) kecenderungan pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah, karena ada penutupan operasi pemerintah AS. Dalam dua minggu itu pertumbuhan ekonomi turun 0,4 persen, sebulan turun 1,4 persen," kata Perry.

Ia menjelaskan, dampak jangka pendek positif ke Indonesia disebabkan adanya peningkatan arus modal masuk dana asing. Kendati demikian, BI akan terus melakukan kajian mengenai dampaknya terhadap sistem moneter dan keuangan.

Sekedar informasi, 1 Oktober menandai berakhirnya tahun anggaran di Amerika Serikat. Jika kongres yang tengah dirundung perpecahan, gagal menyepakati anggaran baru, pemerintah harus menutup fasilitas publik, kementerian, dan merumahkan ribuan pegawai negeri.

Washington membutuhkan ruang gerak finansial yang lebih leluasa untuk menghindari pailit, berupa kenaikan batas utang dari yang ada saat ini sebesar US$16,7 triliun.











source : VIVA
news

0 komentar:

Posting Komentar


Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau

Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri

Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama

Lingkungan

NASIONAL/ INTERNASIONAL

POLITIK

HUKUM & KRIMINAL

EKONOMI

MIGAS

UNIK&ANEH

OLAHRAGA

AUTO

TEKNOLOGI

 

SOSIAL

PENDIDIKAN

SENI & BUDAYA

All Rights Reserved © 2012 RiauGreen.com | Redaksi | Riau