"Hujan merata sudah berlangsung beberapa hari ini setelah Riau sempat dilanda musim kering yang panjang," kata analis Badan Meteoroli, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Warih Budi Lestari di Pekanbaru, Jumat (6/9).
Kemarau panjang yang melanda Riau sebelumnya menyebabkan kebakaran lahan kembali mara. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat lebih 500 titik panas (hots pot) yang diindikasikan sebagai peristiwa kebakaran hutan atau lahan di Riau selama dua pekan pada Agustus.
Namun sejak beberapa hari terakhir, kata Warih, Satelit Terra dan Aqua tidak lagi mendeteksi kemunculan titik panas di daratan Riau. "Bisa jadi hal itu karena hujan telah terjadi secara merata sejak beberapa hari terakhir, sehingga titik-titik kebakaran lahan berlahan padam," katanya.
Warih menjelaskan, peluang terjadinya hujan berada di seluruh kabupaten dan kota di Riau dengan intensitas ringan hingga sedang. Walau demikian, tingkat terjadinya kebakaran hutan atau lahan masih berada pada situasi sedang hingga tinggi.
"Artinya memang peluang terjadinya kebakaran lahan masih tetap ada. Biasanya pembakaran lahan dilakukan siang, sementara hujan diprakirakan baru akan terjadi pada sore dan malam hari," katanya. (Ant)
0 komentar:
Posting Komentar