Safrizal, Kadisnakkanla Kota Dumai |
"Itu hanya isu, kita sudah kroscek kelapangan kok dan tidak ditemukan ada bakso yang terbuat dari daging babi. Untuk meluruskannya saya kira harus di cek kebenarannya sebab jika tidak terbukti sangat merugikan penjual bakso dikota Dumai, ujarnya.
Pria yang pernah menjabat Kabag Humas Pemko Dumai ini juga menjelaskan bahwa sejauh ini pihaknya terus melakukan pengawasan peredaran produk hewan/ternak dipasar tradisional, toko dan swalayan. Pemantauan ini dilakukan oleh tim pengawas peredaran ternak Disnakkanla Kota Dumai.
Diakuinya, Pada Januari 2014 lalu pihaknya telah melakukan uji laboratorium terhadap sampel produk asal hewan ternak menanggapi surat kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan Provinsi Riau nomor 524.32 24 januari 2014 perihal peningkatan pengawasan kesmavet Disnakkanla kota Dumai .
" Pada saat itu Disnakkanla mengambil sampel untuk melakukan uji cemaran mikroba 5 sampel, uji bahan tambahan makanan 5 sampel, uji cemaran logam berat 4 sampel, dan uji ELISA pemalsuan daging 5 sampel.Dari hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh balai Veteriner Bukit Tinggi nomor 03005 tanggal 3 Januari 2014 dan nomor 15005 tanggal 15 Januari 2014 diketahui bahwa sampel produk hewan yang diuji dinyatakan positif mengandung babi," imbuhnya.
Masih kata Safrizal, Setelah diperoleh hasilnya sebagai tindak lanjut Disnakkanla Dumai melakukan pembinaan dan pengambilan sampel ulang terhadap bahan asal ternak yang sama. Sesuai hasil uji laboratorium nomor 11003 tanggal 11 Februari 2014 menyatakan sampel bahan asal ternak tersebut dinyatakan negatif dari kandungan babi dan hingga saat ini bakso atau makanan dari hewan/ternak yang dijual bebas dari kanduaangan babi. (mnr)
0 komentar:
Posting Komentar