Dengan sikap tegak sempurna, capres Prabowo Subianto memberi hormat kepada Ketaua Umum PDIP Megawati yang hanya tersenyum dan tidak beranjak dari duduknya. |
Presiden RI kelima itu dinilai tak memiliki sikap kenegarawan yang dimiliki oleh mendiang ayahnya, Presiden Soekarno.
“Kalau melihat itu jelas Megawati itu tak punya sikap negarawan. Rupanya darah negarawan Bung Karno tidak menurun ke putrinya ini,” kritik Pangi Chaniago, pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Senin (02/06/2014).
Kesan berbeda justru ditunjukkan oleh Surya Paloh dan Jokowi yang terlihat berdiri dan merespons hormat ala militer yang ditunjukkan oleh Prabowo.
“Bung Karno itu juga berseberangan politik dengan M Natsir dan Bung Hatta. Tapi saat Bung Hatta sakit, Bung Karno datang menjenguknya. Ini sikap seorang negarawan, bukan seperti yang dipamerkan Megawati,” lanjutnya.
Dari segi psikologi politik, sikap Megawati menunjukkan bahwa ia adalah tipe politikus pendendam, yang membawa urusan politik ke ranah pribadi.
“Rasa tak senang Mega kepada Prabowo ditunjukkan ke muka publik. Mungkin karena perjanjian Batutulis. Tapi ingat juga, Mega juga masih dendam pada Presiden SBY, hingga kini malah,” tandas Pangki.
Berbeda dengan Prabowo, meski ia tak senang dengan langkah politik Mega, namun ia masih bisa menyembunyikan hal itu di muka umum. Malah, orang yang dianggapnya mengkhianati itu diberikan penghormatan di muka umum.
“Ini bukan sekali Prabowo bisa menetralisir perasaannya. Buktinya dengan Pak Wiranto saja Prabowo bisa tampil santai dan bersenda gurau. Padahal semua tahu, kedua orang itu pernah jadi rival berat saat masih sama-sama jadi petinggi di ABRI,” pungkasnya. (red/j3)
0 komentar:
Posting Komentar