UGB (Foto.Net) |
Dirayu maupun ditakuti menjadi hal yang wajar dilakukan oleh karyawan UGB ketika pasien menghubungi nomor telepon Padepokan atau tempat pengobatan.
"Kan ada iklan yang dicantumkan nomor Padepokan, banyak calon pasien telepon, difollow-up karyawan," kata Yunita di Rukan Graha Permata Komplek Triloka, Blok C No.6 Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (4/4)
"Calon pasien ini dirayu agar berminat, ditakuti, apa yang disarankan UGB, akhirnya banyak calon pasien berobat," lanjutnya.
Setelah pasien datang, karyawan UGB pun harus membayar sejumlah uang sebagai biaya pendaftaran.
"Setelah pasien datang, dijelaskan biaya pendaftaran 500 ribu, luar Jawa 1 Juta, setelah daftar menunggu di ruang tunggu, kadang UGB belum datang suruh tunggu sambil baca shalawat," tuturnya.
Tak jarang pasien kecewa karena setelah datang, masih ditelantarkan. "Setelah UGB datang enggak langsung diobati, dia masuk ke ruangan untuk nonton TV, minta makan, minta dipijatin dulu, BBM-an dulu. Kalau pasien minta didahulukan seringnya itu enggak dihiraukan," tandasnya.(Rby)
Source : Merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar