Presiden SBY di Minas, Riau |
Menurut SBY, kebakaran yang tiap tahun terjadi bukan hanya persoalan mudahnya lahan gambut terbakar. Namun ada juga pihak-pihak tertentu yang sengaja membakarnya.
"Ini ada pembakaran. Mari kita jujur supaya tidak terjadi lagi," kata SBY kepada warga Dialog ini diadakan di SDN 10 Minas Timur, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau, Minggu (16/3/2014).
Dalam diskusi tersebut, SBY mencoba mencari tahu dari warga permasalahan yang mereka temui di lapangan. Namun di satu sisi SBY sudah mengantongi penyebab yang sebenarnya terjadi.
Sayangnya, warga tidak secara gamblang menjelaskan persoalan tersebut. Dibanding penyebab kebakaran, warga cenderung lebih banyak mengungkapkan harapan pemerintah dalam memberikan bantuan.
"Saya dapat laporan dari berbagai pihak, ada orang-orang tertentu dapat izin dari desa, kapling-kapling, kasih orang, bakar, nah ini, saya ingin tahu betul apa yang terjadi. Kalau nggak ketemu, sampai kapan pun begini terus. Coba, apa yang bapak-bapak ketahui dan dengar. Kalau nggak ketemu, saya akan masuk lagi ke tempat lain supaya jujur sampaikan ke saya," papar SBY.
"3 Minggu ini tujuan kita padamkan asap dan api. Tapi setelah itu, saya kejar yang bikin seperti ini terus kalau nggak tuntas-tuntas. Saya tahu ada penguasaan tanah yang nggak benar, saya tahu ada illegal logging, ada yang membakar. Ayolah jangan ada dusta di antara kita," lanjutnya lagi.
Jika pelaku utama kebakaran masih terus dibiarkan, sebesar apapun sumber daya yang dikerahkan, api bakal tetap ada. Uang, personel TNI hingga pikiran akan sia-sia jika persoalan utama tidak juga diungkap.
"Mau kita tambah seribu mesin pun, kalau masih ada yang membakar dan tidak bisa dicegah, kita hanya akan menguras tenaga yang sia-sia, ini sudah marah semua, marahnya pada saya," keluh SBY.
Dalam kesempatan ini, SBY juga mengkritik pemerintah daerah yang tidak sensitif dengan bencana. Sejumlah daerah yang menjadi langganan bencana, seringkali alokasi dana yang dianggarkan untuk penanggulangan dan bantuan cenderung kecil. (red/dtc)
0 komentar:
Posting Komentar