Kadis Dispenda Rohil, Ferry P Parya |
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Rohil, Ferry P Praya, saat diwawancarai, Senin (3/2), di ruang kerjanya.
Ferry menyampaikan, masih banyak PAD ( Pendapatan Asli Daerah) yang belum digarap maksimal.
"Ada sebelas aitem yang harus kita garap maksimal, seperti Bea perolahan Hak atas tanah, Pajak air tanah, Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan, Pajak hotel, Pajak sarang burung walet, Pajak Parkir, Pajak mineral bukan logam dan bantuan, pajak hiburan, pajak reklame, pajak restoran, pajak penerangan jalan," kata Ferry.
Yang terlealisasi pada tahun 2013 target sebesar Rp26,5 miliar, pencapaian target 24 persen. Distribusi target pada tahun 2013, itu 26,6, dengan pencapaian 24 persen.
"Untuk itu, sebelas aitem ini harus kita garap semaksimal mungkin, karena masih banyak yang harus kita lakukan, Kalau kita garap maksimal tentu Pendapatan asli daerah kita akan meningkat, sedangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) murni kita sebesar Rp40 miliar," ungkap Ferry.
Pada tahun 2014 ini, lanjut Ferry, kita sudah arahkan seluruh anggota Dispenda Rohil, untuk menagih pajak. Baik itu Pajak Bea perolahan Hak atas tanah, Pajak air tanah, Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan, Pajak hotel, Pajak sarang burung walet, Pajak Parkir, Pajak mineral bukan logam dan bantuan, pajak hiburan, pajak reklame, pajak restoran hingga pajak penerangan jalan.
"Untuk mewujudkan target itu, segenap perangkat pendukung, mulai dari petugas yang melibatkan aparatur tingkat kelurahan dan desa hingga sarana prasarana, termasuk aplikasi data sudah disiapkan dengan matang, data wajib pajak yang diserahkan dari pusat berjumlah lebih dari 160 ribu orang. Jumlah ini akan kita berdayakan dan kita mutakhirkan,” demikian Ferry. (jmn/rhi)
0 komentar:
Posting Komentar