Zulfa Indra(foto:hrc) |
Pemicu pengusiran itu lantaran beberapa awak media memberitakan soal dugaan penyunatan dana BBM yang dilakukan Kepala Distako Dumai Zulfa Indra. Tak terima diberitakan media, dia langsung secara tegas meminta wartawan keluar dari ruangannya.
"Kamu yang bikin berita BBM disunat tu," katanya dengan nada tegas. "Saya baca di internet, kapan pula saya menyunat anggaran BBM," katanya. "Ini ruangan saya, keluar," katanya lagi sambil berjalan keluar ruangnya dengan bicara ada kata-kata wartawannya.
Mendengar ocehan yang seolah-olah mengina dua wartawan TV langsung mengeluarkan alat perekamnya. Dari rekaman tersebut terlihat jelas arogansi Zulfa Indra kepada wartawan saat menjalankan tugas jurnalistiknya.
Mayonal, seorang wartawan Tribun Pekanbaru ketika dimintai keterangannya membenarnya bahwa terjadi pengusiran terhadap wartawan. Dikatakanya, pengusiran itu lantaran kepal dinasnya tidak terima dengan adanya pemberitaan dugaan penyunatan dana BBM.
"Benar bang, kawan-kawan di usir dari ruangnya. Zulfa Indra membentak dari meminta wartawan keluar dari ruangnya. Kami sangat menyayangkan sikap dan arogansi pejabat publik seperti ini. Kalau memang tidak senang, kan bisa memberikan hak jawab dan klarifikasi," ujarnya.
Ketua PWI Perwakilan Duma Syafrizal, ketika dikonfirmasi mengaku prihatin jika penjabat publik melakukan tindakan seperti itu. Menurutnya, kalau memang merasa keberatan atas pemberitaan bisa melakukan dengan cara bijak. Salah satunya menyampaikan larat dan klarifikasi.
"Pelecehan wartawan kerap sekali terjadi di Dumai. Mirisnya lagi, pejabat publik kurang memahami kinerja wartawan. Kalau memang mengerti tugas wartawan, pastinya kejadian pengusiran seperti ini tidak terjadi," sayangnya.
Buntut dari pengusiran dan kata-kata kasar yang dikeluarkan oleh Kadis Tata kota itu, berdasarkan keterangan Mayonal, dia dan rekan-rekan yang diusir akan segera melaporkan peristiwa tidak mengenakkan tersebut ke pihak yang berwajib. (r1)
0 komentar:
Posting Komentar