Menggunakan peralatan seadanya, puluhan warga menggali tanah untuk mencari bongkahan batu berwarna putih kristal dan berwarna kekuningan. Batu putih kristal berukuran kecil bisa laku ratusan ribu rupiah, sementara batu berwarna kuning keemasan kecil dijual jutaan rupiah. Batu berkuran besar bisa laku puluhan juta rupiah.
Tak perlu repot, bila warga menemukan batu-batu tersebut sudah ada pembeli yang menanti di lokasi.
Sukino, seorang penambang, menuturkan, dalam sehari rata-rata ia bisa membawa pulang uang Rp200 ribu hingga Rp500 ribu. Bahkan, pernah dalam sehari ia mendapat jutaan rupiah. Biasanya mereka menggali berkelompok dan bila mendapat batu tersebut, hasilnya dibagi rata.
Menurutnya, awalnya hanya satu atau dua orang yang menggali. Namun karena informasi penemuan batu berharga tersebut beredar luas, jumlah warga yang menambang pun bertambah menjadi puluhan. Tak cuma orang dewasa, anak-anak pun ikut serta.
Batu-batu ini nantinya akan digunakan sebagai hiasan atau batu mulia. Bila beruntung, ada batu yang memiliki kandungan kadar emasnya harganya bisa lebih mahal lagi.
Kawasan Desa Gendaran sudah puluhan tahun silam menjadi lokasi penambangan batu mulia dan emas. Bahkan, banyak warga yang menjadi perajin batu akik.
Mardiyanto, pembeli batu mulia, mengaku pernah mengeluarkan uang Rp25 juta dalam sehari untuk membeli sebuah batu kristal seberat belasan kilogram. Sampai saat ini warga masih ramai menambang lokasi tersebut. (*)
0 komentar:
Posting Komentar