CINTA NEGERIKU

RIAU UNTUK INDONESIA

Facebook | Twitter | Advertise

Lahan Kebakaran Penyebab Kabut Asap Sebagian Besar Milik Asing

Jumat, Juni 21, 2013



RIAUGREEN.COM - Asap dari kebakaran hutan di Riau-Sumatera-Indonesia kembali melancong dan  menyelimuti negara tetangga Singapura dan Malaysia. Kabut asap kali ini merupakan polusi udara terburuk di Malaysia dan di Singapura dalam 16 tahun terakhir.

Muhammad Subhan sebagai ketua Persatuan Mahasiswa Riau  Malaysia (PMRM) Kepada RiauGreen.com mengatakan telah mentelaah kembali dengan ilmiah tentang permasalahan pembakaran lahan yang terjadi di Riau. 

"Didapati dari data NOAA dan berbagai elemen terutama Dinas Kehutanan kebakaran telah ditelusuri bahwa kebakaran lahan yang terjadi di Riau sebagian besar berada di areal perkebunan  dan hutan tanam  industri milik perusahaan modal asing" jelas subhan, berikut data-data perusahaan yang dijelaskan Subhan:

1. PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang sebagian sahamnya juga dimiliki oleh pihak asing.
2.  First Resources 158.000 Hektar sebagian besar di riau (Milik Pengusaha Sinagpura dan Malaysia)
3.  PT Bumi Reksa Nusa Sejati, dua lokasi areal perkebunan yakni di sekitar Desa Simpang Kateman, Kecamatan Pelagiran, dan satu lagi di sekitar Desa Bente, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir. (Milik Pengusaha Malaysia)
4.   PT Langgam Inti Hibrida(Perusahaan milik pengusaha Malaysia,) di Kec. Pelalawan Kab. Pelalawan Riau.
5.      PT Mustika Agro Lestari, (Milik Pengusaha malaysia)
6.      PT Tunggal Mitra Plantation, (Milik Pengusaha malaysia)
7.      PT Udaya Loh Dinawi, (Milik Pengusaha malaysia)
8.      PT Abdi Plantation, (Milik Pengusaha malaysia)
9.      PT Jati Jaya Perkasa, (Milik Pengusaha malaysia)
10.  PT Multi Gambut Industry, (Milik Pengusaha malaysia)
11.  PT Bumi Reksa Nusa Sejati, (Milik Pengusaha malaysia)

Informasi itu muncul setelah satelit pemantau cuaca dan pendeteksi panas bumi (NOAA) merekam keberadaan sebanyak 148 titik panas di Riau,

Sedangkan Indofood Agri Resources memiliki lahan seluas 230.000 hektare perkebunan kelapa sawit dan Dua perusahaan kelapa sawit dengan nilai saham terbesar, yakni Wilmar International dan Golden Agri-Resources yang memiliki lahan seluas 464.000 hektare serta perusahaan komoditas raksasa asal Amerika Serikat,.

Sementara itu perusahaan terutama yakni Cargill membantah tentang pembakaran hutan di wilayah sumatera. sama-sama menegaskan bahwa perusahaannya melaksanakan kebijakan zero-burning dalam membersihkan lahannya dan memantau secara intensif. Cargill juga menegaskan, tidak ada sama sekali titik api maupun kebakaran yang berlokasi di lahan perkebunannya, proses pembersihan lahan dilakukan dengan alat-alat berat seperti ekskavator dan selalu dilakukan di bawah pengawasan langsung staf Di tambah lagi dengan pernyataan yang meyakini rakyat indonesia bahwa "Saya bisa memastikan bahwa IndoAgri melakukan kebijakan zero-burning," ujar Direktur Eksekutif perusahaan ini, Mark Wakeford.

"Dengan demikian  kami persatuan mahasiswa Riau Malaysia memberi rekomendasi kepada pemerintah Riau untuk menindak lanjuti permasalahan ini . perusahaan yang terkait di pnggil dan di minta pertanggung jawaban nya. Serta masyarakat menjaga kesehatan banyak minum dan keluar menggunakan  masker serta di jaga kelestarian keanekaragaman hayati kita demi generasi anak cucu bangsa kita." tutup Subhan. (r1)


0 komentar:

Posting Komentar


Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau

Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri

Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama

Lingkungan

NASIONAL/ INTERNASIONAL

POLITIK

HUKUM & KRIMINAL

EKONOMI

MIGAS

UNIK&ANEH

OLAHRAGA

AUTO

TEKNOLOGI

 

SOSIAL

PENDIDIKAN

SENI & BUDAYA

All Rights Reserved © 2012 RiauGreen.com | Redaksi | Riau