Lia Yuliana (guru Honorer) kembali datangi Kemenag Bengkalis |
Lebih kurang 5 tahun lia mengabdi sebagai tenaga honorer DTA Al-ikhlas tanjung pura kelurahan Pergam, Lia mengatakan merasa terkejut karena gaji dan namanya tidak ada sama sekali dan sudah dicoret, ternyata namanya diganti oleh nama Metha Desfarina yang tidak pernah mengajar sama sekali, Lia menilai permasalahan ini Kemenag sudah memanipulasi data para honorer.
Khambari Aldy kepala verifikasi kemenag Bengkalis melalui Bahruddin menurut keterangan Lia hanya menjawab bertele tele, alias tidak menggubris langsung tentang pengaduan gaji Kesejahteraannya yang tidak dibayar, Lia sudah empat (4) kali mendatangi dan menemui tim Verifikasi Kemenag tapi harapan lia hampa karna dari kemenag sendiri tidak pernah menindak lanjuti permasalahan ini, juga permasalahan yang di lakukan oleh kepsek DTA Al-ikhlas saipul kepada Lia.
Lurah desa Pergam Kecematan Rupat Burhanudin,SHI saat di komfirmasi wartawan kamis (27/06/13) pukul 13.00 Wib Burhan mengtakan akan membantu menindaklanjuti permasalahan ini sampai selesai.
"Saya juga sudah pernah memanggil Saipul untuk menanyakan masalah ini, tetapi saipul sendiri tidak ada respon sama sekali, dan nanti saya akan memanggil lagi saipul dan pengurus-pengurus sekolah lainnya" janji Burhanudin.
"Memang setahu saya yang namanya Yuliana tersebut memang aktif mengajar dari tahun 2009-2013, sedangkan Metha Desfarina sendiri tidak pernah mengajar sama sekali," jelas Burhan lagi.
Komisi satu (1) DPRD Kabupaten Bengkalis HJ. Mirah Roza turut berkomentar saat di konfirmasi riaugreen.com meyampaikan sangat menyayangkan jika kemenag tidak menanggapi permasalahan ini.
"Jelasnya ini sudah menipulasi data SK, seharusnya gaji kesejahteraan guru honorer ini hak saudari Yuliana, tapi kok kenapa malah beralih ke Metha yang mendapatkanya, padahal dilapangan dan laporan, Metha ini tidak mengajar" tutur Hj.Mira Roza.
Dari kasus yang dihadapi Lia, banyak kalangan mempertanyakan kinerja Kemenag Bengkalis, harus dimana lagi tempat guru guru honorer DTA mengadu, sedangkan Kemenag sendiri dinilai tidak bisa menyelesaikan kasus yang dihadapi Lia dan manipulasi data yang diduga dilakukan oleh Kepsek DTA Al- Ikhlas. (d’ari)
0 komentar:
Posting Komentar