Antrian Puluhan Truk di SPBU Pertamina RU II Dumai |
Banyaknya kendaraan di dua sisi jalan utama, yakni Jalan Sultan Syarief Kasim dan Jalan Putri Tujuh bahkan sudah mengganggu lalu lintas, karena menimbulkan kemacetan panjang. Kondisi tersebut sudah berlangsung sejak sepekan terakhir.
“Sejak dari Duri, truk saya sudah kehabisan solar. Semua SPBU sepanjang Duri sampai Dumai sudah tidak memiliki persediaan solar. Jadi saya kira, karena ini SPBU Pertamina jadi stok solarnya banyak. Eh tahu-tahunya antri juga,” kata Sukadi, salah seorang sopir truk, yang tengah antri di SPBU, Rabu (17/4).
Sukadi mengaku sudah mengantri hampir satu jam. Truk yang dikendarainya memuat bahan baku industri milik PT. Pelindo Dumai. Hampir 70 persen kendaraan yang mengantri adalah truk industri pengangkut bahan baku dan hasil produksi perusahaan di pelabuhan umum Dumai.
Kuota Dikurangi
Sementara External Relation Marketing Operation Region I PT Pertamina, Fitri Erika mengakui kalau terjadi pengurangan kuota solar dari Pemerintah Pusat. Untuk penyaluran kuota solar Pertamina Riau lebih kecil dibanding realisasi 2012, yakni untuk kuota solar 2013 sekitar 725.038 kiloliter, sedangkan realisasi 2012 hanya 790.287 kiloliter.
“Antrian yang terjadi ini bentuk konsekuensi Pertamina dalam melaksanakan amanat Undang-Undang agar kuota yang ada cukup sampai akhir tahun,” kata Fitri Erika kepada wartawan, yag dikutip riaueditor.com.
Untuk mengantisipasi antrian dan kemarahan konsumen, Pertamina sudah memberlakukan penerapan Permen ESDM No.1 tahun 2013 tentang pelarangan angkutan barang menggunakan solar non subsidi terhitung 1 Maret. Angkutan barang yang harus menggunakan solar non subsidi di antaranya kendaraan pertambangan, perkebunan dan kehutanan.
“Tetapi belum efektif hingga sekarang. Padahal Pertamina sudah menyediakan SPBU solar non subsidi tetapi tidak laku. Penyediaan solar non subsidi itu untuk sektor tersebut sebagai implementasi Permen ESDM 1 tahun 2013,” kata Erika. * rec, red
0 komentar:
Posting Komentar