PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Kain tenun songket sudah menjadi ciri khas dari melayu Riau. Yang merupakan salah satu peninggalan budaya dari kerajaan kerajaan melayu tua di Riau. Songket memiliki nilai nilai falsafah yang tinggi di dalam motifnya. Terlihat dari hiasan benang emas dan perak yang menyelimutinya.
Untuk itu Yayasan Maharatu yang di ketua oleh ibu Hj. Evi Meiroz Herman mengangkat derajat kebudayaan songket ini menjadi sebuah mahakarya budaya dan memiliki tempat di pemakainya.
Dalam sambutan pembina yayasan maharatu Herman Abdullah mengatakan songket ini merupakan salah satu budaya disamping budaya-budaya lainnya yang memiliki khasanah. banyak hiasan songket yang dapat kita buat. Songket juga merupakan budaya yang menjadi jati diri orang melayu Riau.
Dimeriahnya acara songket menjulang marwah ini terlihat beberapa pejabat kota pekanbaru seperti walikota pekanbaru firdaus st.mt bapak Destrayani Bibra sebagai kepala Dinas Kebudayaan dan parwisata Pekanbaru. Dan juga datang Putri Indonesia yang menjadi perwakilan Riau Surayya Ardilla.
Dalam acara ini sempat juga ditampilkan tarian tarian melayu di daerah riau yang terdiri dari 12 kabupaten kota. Selain itu panitia membentangkan kain songket 45 meter yang memiliki falsafah atas kemenangan rasulullah di perang badar.dan kain songket ini juga di buat dengan panjang yang berbeda seperti kain songket yang panjangnya 17 meter yang berarti 17 rakaat sholat.
Setelah melihat pertunjukkan budaya melayu tersebut walikota Pekanbaru Firdaus st.mt mengatakan dengan harapan anjungan sri puan julang songket tetap tumbuh dan berkembang sehingga akan membangkitkan para pengrajin pengrajin songket di pekanbaru.serta dapat menambah penghasilan dari pengrajin songket itu sendiri. Katanya. Dan alhamdulillah setiap sekali seminggu pegawai pemko kota pekanbaru akan menggunakan kain tenun songket sebagai seragam kerja. Tambahnya. (rby)
0 komentar:
Posting Komentar