PEKANBARU (RG) - Museum merupakan sesuatu wadah yang bernilai guna mempelajari nilai-nilai historis yang ada disuatu tempat, namun menjadi sesuatu yang terlupakan oleh generasi-generasi muda Indonesia sekarang, jika kita
diberi pilihan tentulah kita lebih memilih mall dan pusat perbelanjaan untuk
kita datangi daripada museum.
Minggu (25/11) kunjungan yang di galang oleh Bidang Perempuan dan Anak Organisasi Gerakan Fajar nusantara (Gafatar) mencoba
mengenalkan pendidikan kepada anak usia dini untuk mengenali dan
memahami nilai nilai budaya lokal yang tersirat dalam cerita dan benda-benda peninggalan bersejarah yang ada di museum budaya propinsi
riau.sehingga anak anak memiliki kecintaan kepada budayanya sendiri.
Kegiatan ini di lakukan berdasarkan surat Menteri Kebudayaan dan Pariwisata nomor UM/31/15/2010 tanggal 21 juni 2000 perihal gerakan
nasional cinta museum. Dalam kegiatan ini anak-anak di persilahkan mencatat dan membaca
sumber-sumber nilai budaya yang ada di provinsi riau dengan didampingi
oleh orang tua masing-masing. Sebagian anak juga dapat bermain di perkarangan museum budaya yang
asri dan bernuansa kekeluargaan, sehingga museum budaya propinsi riau
bukan menjadi sesuatu yang membosankan bagi mereka.
Ketika RiauGreen mengkonfirmasikan dengan pihak museum budaya mereka senantiasa
melakukan peningkatan pelayanan dan penambahan sumber-sumber sejarah agar
museum dapat bernilai guna bagi kepentingan observasi, pendidikan dan
kesenangan terhadap nilai nilai budaya lokal. Selanjutnya dalam wawancara RiauGreen dengan ketua bidang perempuan dan
anak gerakan fajar nusantara (gafatar) bunda ir. Nasrah HafieDz Datoe
mengatakan kunjungan ini bertujuan untuk menanamkan dan memupuk rasa
cinta terhadap nusantara melalui pengenalan dan pembelajaran ke museum
ini, tegas bunda nasrah. (rby)
0 komentar:
Posting Komentar