PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Kabut asap sebagai dampak dari peristiwa kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau tampak menebal menyelimuti udara pagi Kota Pekanbaru, Riau.
Hasil pantauan dari atas gedung dengan ketinggian 40 meter, terlihat kabut asap menutupi jarak pandang sekitar 800 meter. Gedung-gedung di tengah kota juga terselimuti kabut asap yang mulai memekat itu.
"Kalau dibandingkan dengan kemarin, jauh lebih pekat sekarang," kata Rinto (45), seorang sopir taksi, Minggu (2/2/2014).
Walau demikian, ayah 3 anak ini mengaku masih menjalankan aktivitasnya seperti biasa karena kabut asap belum begitu mengganggu.
Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan, Satelit Terra dan Aqua mendeteksi kemunculan sebanyak 93 titik panas (hotspot), terbanyak berada di Kabupaten Bengkalis.
Di kabupaten ini menurut catatan lembaga pemantau cuaca itu terdeteksi ada sebanyak 52 titik panas yang tersebar di sejumlah kawasan lahan atau hutan bahkan perkebunan.
Satelit Terra dan Aqua juga mendeteksi keberadaan hotspot di Kabupaten Pelalawan yakni sebanyak 18 titik.
Kemudian di Kabupaten Siak terdeteksi 16 titik panas, Indragiri Hilir 4 titik, dan di Kota Dumai sebanyak 3 hotspot. Terakhir titik panas juga terdeteksi berada di Kabupaten Rokan Hilir yakni satu hotspot.
Meski kabut asap mulai menyeruak, menurut prakiraan BMKG sebanyak 11 dari 12 kabupaten/kota di Riau masih berpotensi dilanda cuaca cerah hingga berawan atau minim hujan. (l6/ant)
0 komentar:
Posting Komentar